Koleksi Pengalaman Aura dan Energy Healing

Home Top Ad

Ada Setan & Malaikat di dalam diri, sudahkah kita kenali? Dalam ilmu kejiwaan disebutkan bahwa kemampuan seseorang melakukan kebaikan ...

Ada Setan & Malaikat di dalam diri, sudahkah kita kenali

Ada Setan & Malaikat di dalam diri, sudahkah kita kenali?

Dalam ilmu kejiwaan disebutkan bahwa kemampuan seseorang melakukan kebaikan akan berbanding lurus dengan kemampuannya melakukan keburukan. Dengan kata lain, semakin tinggi kemampuan seseorang dalam melakukan kebaikan; maka pada saat yang sama pada diri orang tersebut tersimpan kemampuan potensial untuk melakukan hal-hal yang sebaliknya. Mungkin, bagi kita tidak mudah menerima pernyataan tersebut, namun sebaliknya tidak mudah pula untuk menolaknya.

Dalam sejarah Islam, kita mengenal sosok Ibnu Muljam, seorang sahabat yang hafal Qur'an bahkan banyak melahirkan generasi-generasi hafidz Qur'an pada masanya. Dia adalah lelaki yang shalih, zahid dan bertakwa dan mendapat julukan Al-Maqri’. Bahkan Khalifah Umar bin Khattab pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Alquran kepada penduduk negeri piramida itu.

Khalifah Umar bin Khattab bahkan menyatakan: “Abdurrahman bin Muljam, salah seorang ahli Alquran yang aku prioritaskan untukmu ketimbang untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Alquran kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash”.

Namun, sejarah mencatat bahwa Ibnu Muljam adalah seorang yang telah menebas leher sahabat Ali bin Abi Thalib, karomallahu wajhah.

Subuh 7 Ramadhan itu duka menyelimuti hati kaum muslimin. Nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rasululah SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang saudara sesama muslim. Ali terbunuh atas nama hukum Allah dan demi surga yang entah kelak akan menjadi milik siapa.

Dalam diri Ibnu Muljam terkandung dua kemampuan yang saling bertentangan dalam kualitas yang sebanding. Di satu pihak dia adalah figur hafidz dan sosok yang Soleh, namun dipihak lain dia adalah pembunuh berdarah dingin.

Dari contoh di atas, hikmah apa yang bisa kita ambil?

Jangan terlalu cepat menjatuhkan nilai baik atau buruk terhadap orang lain. Sebab, orang yang kita anggap baik belum tentu selamanya baik, dan orang yang kita anggap buruk pun belum tentu selamanya buruk.

Hikmah lain,
Selama nyawa masih dikandung badan, nasib manusia tidaklah dapat diterka bagaimana nantinya. Dia yang sekarang miskin, belum tentu miskin selamanya. Demikian pula dia yang jutawan lagi kaya raya, belum tentu juga akan tetap kaya selamanya. Demikian juga orang yang berjabatan rendah saat ini, belum tentu akan rendah selamanya. Demikian juga, dia yang sekarang tinggi jabatannya, boleh jadi besok sudah hilang itu semua.

Alam dunia ini fana.. Segala sesuatu sentiasa dapat berubah dalam setiap detiknya.

Oleh sebab itu, penting sekali bagi kita untuk lebih mengenal diri sendiri. Sehingga dapat mengenali bisikan setan yang akan membawa kita pada kehancuran. Serta mampu menerima, Hidayah Tuhan yang dihampirkan ke dalam hati kita oleh malaikat-malaikatNya.

Sehingga kita betul-betul dapat menapak di atas jalan yang lurus, yaitu jalan kesuksesan dan kejayaan yang hakiki.

Kenali Diri, Gali Potensi, & Lejitkan prestasi.

Simak Program kami : Quantum Self Awareness, seni mengenali & membina jatidiri, untuk kejayaan yang hakiki.

0 comentários: